Interaksi Obat Voltaren

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Voltaren adalah:

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut :

Voltaren adalah obat untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Obat ini termasuk obat keras, sehingga membutuhkan resep dokter untuk menggunakannya. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan efek samping obat Voltaren melalui penjelasan berikut.

Golongan obat: Obat antiinflamasi non steroid

Kandungan obat: Natrium Diklofenak

Apakah obat Voltaren aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.

Selalu konsultasikan pada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Mengutip MIMS, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko).

Hindari penggunaan Voltaren jika usia kehamilan Anda sudah masuk trimester ketiga atau 30 minggu.

Penggunaan obat ini pada trimester ketiga dapat meningkatkan risiko penutupan dini duktus arteriosus janin (salah satu saluran penghubung di pembuluh darah janin).

Bagi ibu menyusui, penggunaan Voltaren tidak disarankan atau harus dalam penanganan khusus. Diklofenak sebagai kandungan utama Voltaren dapat ikut keluar melalui ASI.

Efek samping mungkin saja terjadi pada bayi Anda yang menyusui ASI.

Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

Peringatan dan perhatian sebelum mengonsumsi Voltaren

Sebelum menggunakan Voltaren dalam berbagai varian, beri tahu dokter atau apoteker bila Anda memiliki kondisi medis seperti di bawah ini.

Masalah ginjal terkadang bisa terjadi karena penggunaan diklofenak. Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengalami dehidrasi, gagal jantung, atau penyakit ginjal.

Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi terjadi. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika ada perubahan dalam buang air kecil.

Obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk. Jangan mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi setelah minum obat ini.

Obat ini juga bisa membuat Anda lebih peka terhadap sinar matahari. Untuk itu, batasi waktu Anda di bawah sinar matahari setelah minum atau mengoleskan obat Voltaren.

Beri tahu dokter jika Anda mengalami kulit terbakar. Lansia mungkin lebih peka terhadap efek samping obat ini, terutama perdarahan lambung atau usus, masalah ginjal, dan masalah jantung yang memburuk.

Apa itu obat Voltaren?

Voltaren adalah obat golongan antiperadangan nonsteroid (nonsteroidal anti-inflammatory drug atau NSAID) dengan kandungan utama diclofenac sodium atau natrium diklofenak .

Obat Voltaren bekerja dengan cara menghambat kerja zat dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan (prostaglandin).

Manfaat Voltaren bisa digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan sampai sedang, seperti untuk meredakan gejala kekakuan sendi akibat osteoarthritis atau rheumatoid arthritis.

Jika gejala tidak bertambah baik setelah menggunakan obat ini, segera periksakan ke dokter.

Penggunaan Voltaren untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltaren (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Voltaren harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Voltaren adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan, seperti pada kondisi asam urat, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau ankylosing spondylitis. Obat ini mengandung bahan aktif diclofenac sodium.

Kandungan diclofenac di dalam Voltaren bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat pemicu terjadinya peradangan saat tubuh mengalami cedera. Dengan terhambatnya prostaglandin, keluhan nyeri atau bengkak akibat peradangan dapat mereda.

Voltaren sering digunakan untuk mengatasi keluhan radang sendi. Namun, Voltaren juga dapat digunakan untuk nyeri akut lain, seperti sakit gigi, sakit pinggang, terkilir, nyeri akibat cedera, migrain, maupun nyeri haid.

Voltaren tersedia dalam 4 varian produk, yaitu:

Voltaren suppositoria

Dosis awal 2 x 50 mg atau 1 x 100 mg pada malam hari. Kasus yg lebih berat: dikombinasikan dengan 25/50 mg tablet, maksimal: 150 mg per hari.

Cara Menggunakan Voltaren dengan Benar

Voltaren tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Voltaren suntik diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter .

Jika Anda diresepkan Voltaren dalam bentuk obat minum, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:

Efek samping obat Voltaren

Sama seperti obat lain, efek samping bisa terjadi jika obat ini tidak digunakan sesuai petunjuk. Efek samping ringan yang mungkin terjadi setelah menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut.

Jika Anda merasakan efek tersebut dan makin memburuk, segera periksakan ke dokter. Obat ini juga bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius, seperti di bawah ini.

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.

Sediaan dan dosis obat Voltaren

Voltaren tersedia dalam bentuk tablet, gel, suppositoria, dan cairan injeksi dengan rincian kekuatan sebagai berikut.

Dosis dan frekuensi penggunaan Voltaren harus disesuaikan dengan kondisi dan respons terhadap pengobatan agar sesuai kebutuhan.

Berikut anjuran dosis yang bisa Anda ikuti.

Oleskan gel pada kulit dengan dosis 2 – 4 gram atau seujung jari sebanyak 3 – 4 kali sehari atau daerah seluas 400 – 800 cm². Jumlah gel yang diperlukan tergantung pada luas tempat yang nyeri.